Ini cerita saya waktu saya masih jadi mahasiswa baru alias maba alias mahasiswa baru alias maba alias mahasiswa baru alias maba (eettt, kok jadi looping gini -___-), ya pokoknya waktu saya jadi mahasiswa baru di Universitas Jember. Lucu siih nggak, dan garing juga nggak, jadi yang mau ketawa monggo, yang mau lempar batu jangan, soalnya nanti laptopnya rusak, hehe :D
Jadi gini ceritanya, sekitar jam-jam sorelah, jam 3 ato 4an, pokoknya waktu mau kuliah sore, kalau nggak salah sih waktu mau kuliah agama, saya melangkah dengan riang dengan sepeda motor menyusuri jalanan di kampus (masih jadi maba sih, jadi masih bersemangat menggebu-gebu ke kampus :3). Tiba-tiba terdengar dering sms dari hape saya, yang ngirimnya dari temen saya ternyata, dan isi smsnya kira-kira gini, “Desti, aku intan, aku boleh nebeng kamu nggak? Aku lagi di dobel w.”
Teeet, saya baru denger istilah dobel w alias double way. Jujur, waktu itu saya bener-bener belum tahu double way dimana, maklumlah kampus saya terpisah amat jauh dari kampus pusat, yap itulah kampus teknik, jauh dari peradaban. Akhirnya, dengan rasa sok tahu, saya keliling kampus pusat untuk mencari dimanaaaaaaaaa dimaanaaa dimaaanaaa double way itu, mulai ngelewatin gedung perpus, rektorat, sampe saya berhenti di depan patung bapak-bapak pendiri UJ (heehh o.O), dan disana temen saya nggak ada.
Teeet, saya baru denger istilah dobel w alias double way. Jujur, waktu itu saya bener-bener belum tahu double way dimana, maklumlah kampus saya terpisah amat jauh dari kampus pusat, yap itulah kampus teknik, jauh dari peradaban. Akhirnya, dengan rasa sok tahu, saya keliling kampus pusat untuk mencari dimanaaaaaaaaa dimaanaaa dimaaanaaa double way itu, mulai ngelewatin gedung perpus, rektorat, sampe saya berhenti di depan patung bapak-bapak pendiri UJ (heehh o.O), dan disana temen saya nggak ada.
Muteeeer, muteer di jalan besar depan kampus, dan saya nggak nemu-nemu temen saya, sampe saya ngedumel sendiri, “Mana sih double way tuh? Kok nggak ada tulisannya ‘double way’ gini?”, dan langsung sms temen saya, “double way dimana sih? Kok saya nggak nemu kamu?”, nggak lama habis itu temen saya langsung telepon, “Aku di depan double way Des, di bunderan depan double way”. Dimanaa bunderan tuh? Sampe akhirnya saya langsung tancap gas ke tempat temen saya berada, nggak lama saya langsung bertemu temen saya, tepat di bunderan depan double way UJ.
“Kamu emang darimana Des? Kok kayaknya susah banget nyarinya?” kata temen saya.
“Ya nyari-nyari, muter-muter dimana double way itu -_______-“.
“Lhah, ya itu Des double way tuh, jalan besar itu ya double way itu”.
Naaahh lhoooo, jadi selama saya muter-muter tadi, ya jalan itu yang namanya Double Way.
“Kamu emang darimana Des? Kok kayaknya susah banget nyarinya?” kata temen saya.
“Ya nyari-nyari, muter-muter dimana double way itu -_______-“.
“Lhah, ya itu Des double way tuh, jalan besar itu ya double way itu”.
Naaahh lhoooo, jadi selama saya muter-muter tadi, ya jalan itu yang namanya Double Way.
Double Way UJ :D |
HAhahahahahaaa...... Somplaaaak... :D
BalasHapusHahahahahaha...... dasar, ada2 za. :D
BalasHapuswakakakakkk.... sama dong.. mirip dikit ((>.<)
BalasHapushaha, mirip apanya nih?
Hapus