Kalau temen-temen melintasi Jalan Karimata di pagi hari pasti akan bertemu sosok seorang Kakek yang berjalan perlahan sambil memapah tongkat (duh, bahasa kedokterannya apaa gitu yaa, lupa..) menyusuri pinggiran jalan Karimata. Awalnya saya nggak terlalu memperhatikan kakek yang satu ini, saya anggap hanya pejalan kaki biasa. Tapi setelah berhari-hari melewati Jalan Karimata, saya selalu melihat kakek ini, terus berjalan tanpa berhenti. Kalau penasaran, standby deh di Jalan Karimata mulai pukul 7 pagi. Beliau berpenampilan menggunakan kopiah, baju koko, dan sarung, serta mengalungkan tas kecil. Sesekali saya memperhatikan beliau, tak tampak aura kelelahan di wajahnya, terus berjalan menyusuri Jalan Karimata, ke Jalan Jawa, terus nggak tahu kemana lagi, hehe..
Saya memang nggak begitu perhatian mengikuti beliau sampai kemana beliau berhenti berjalan. Awalnya saya berpikir beliau pengemis, tapi kalau saya lihat beliau nggak pernah meminta-minta dengan masyarakat sekitar, hanya terus berjalan dan berjalan. Barangkali ada yang lebih kenal dengan kakek ini?
Ada lagi, bercerita tentang kakek, saya sering melihat seorang kakek yang berjualan di pinggir jalan daerah Komplek Gunung Batu pada malam hari. Kalau saya lihat beliau itu menjual kelapa muda. Hanya dengan berpakaian tipis, beliau duduk di depan bakul jualannya menunggu ada pembeli yang menghampirinya. Sayang, setiap saya lewat nggak pernah ada pembeli (apa emang nggak pernah ketemu yaa..).
Oya, saya juga pernah nih ketemu kakek-kakek juga, jualan juga, tapi saya bertemu beliau di daerah Jembatan Semanggi. Beliau menjual pisang kalau nggak salah (maklum malam hari :Dv). Ya sama, beliau duduk di depan bakulnya menunggu ada pembeli datang padanya.
Rasanya kasiaaan banget kalau liat sosok mereka itu. Berjuang untuk menghidupi keluarganya, padahal usianya udah nggak muda lagi. Jadi inget program TV di salah satu stasiun TV swasta yang mengulas kehidupan orang-orang seperti mereka. Saya emang nggak secara langsung menanyakan tentang siapa dan kenapa mereka bisa ada dan bertahan disana. Tapi secara visual, saya menangkap bahwa mereka betul-betul berjuang dan berusaha untuk kehidupan mereka. Untuk sosok yang pertama memang bukan tukang jualan sih, tapi saya melihat semangat beliau untuk berjalan menuju tempat tujuannya. Meski dengan tongkat dan berjalan pelan, tapi beliau tidak pernah berhenti buat berjalan. Betapa orang-orang seperti mereka, di usia mereka yang seharusnya menikmati kehidupan, masih mampu untuk berjuang dan istiqomah menafkahi keluarga mereka. Seringkali nggak tega ngeliatnya, tapi mau bantu mereka sayanya nggak punya uang, jadi hanya bisa mendoakan yang terbaik buat mereka. Mudah-mudahan Alloh SWT. selalu melindungi orang-orang seperti mereka ya :’).
0 comments:
Posting Komentar