Siang ini saya dikejutkan oleh gempa yang melanda daerah rumah saya. Awalnya saya mengira kalau itu karena detak denyut nadi dari lutut saya (maaf saya nggak ngerti bahasa kedokterannya -____-"), tapi karena goncangannya cukup lama, akhirnya saya menyimpulkan kalau terjadi gempa. Langsung saya lari ke luar rumah bersama orang-orang rumah (responnya telat ya?). Dan benar saja, setelah saya searching di mbah Google dan melihat di website resmi BMKG mengenai kabar gempa terkini, telah terjadi gempa berkekuatan 6,5 Skala Ritcher yang berpusat di 104 km barat daya Kebumen, Jawa Tengah dengan kedalaman 48 km pada pukul 12:14:20 (sumber : BMKG). Bahkan gempa ini terasa di Bandung, Cirebon, sampai kota Jakarta lho (baca beritanya di detikNews : Gempa Yogya Terasa Sampai Jakarta). Dan yang lebih mengejutkan adalah gempa yang terjadi di siang hari ini terpantau di Badan Survei Geologi Amerika Serikat (baca beritanya di Liputan6 News : Gempa Kebumen Terpantau Badan Survei Geologi Amerika Serikat). Di website Liputan6 News pun diberitakan bahwa akibat guncangan gempa di atas 5 Skala Ritcher ini merobohkan sebuah serambi masjid di Banyumas, Jawa Tengah (baca beritanya di Liputan6 News : Serambi Masjid di Banyumas Roboh Diguncang Gempa Kebumen 6,5 SR). Semoga saudara-saudara kita di Kebumen dan sekitarnya tidak apa-apa ya? Aamiin :').
Berbicara tentang gempa, saya ini termasuk orang yang nggak peka alias sensitif terhadap gempa. Meskipun kata orang saya ini orangnya perasa dan sensitif, tapi soal gempa kayaknya nggak ngaruh deh. Walaupun yaa sekarang-sekarang ini saya sekarang bisa ngerasain hadirnya gempa bumi, tapi dulu-dulu ketika orang berhamburan keluar karena ketakutan dengan datangnya gempa, saya cuma celingak-celinguk sambil bertanya ada apa (paraaahh..).
Jadi gini nih ceritanya. Suatu ketika, eh kok jadi ngedongeng, bukan, ini cerita waktu saya SMA. Masih inget kan kejadian gempa yang terjadi di Tasikmalaya tahun 2009 lalu? (baca beritanya disini). Kalau nggak salah inget, kejadian itu terjadi sekitar siang atau sore hari gitu. Saat kejadian terjadi, saya sedang berada di dalam angkutan umum. Karena mengantuk, saya pun ketiduran. Tetapi di tengah perjalanan, saya terbangun karena dikejutkan dengan riuh suara penumpang yang penasaran dengan apa yang terjadi di luar angkutan umum. Semua orang berada di luar rumah. Karena nggak tahu dan nggak ngerti dengan apa yang terjadi, saya memutuskan untuk melanjutkan tidur lagi karena nggak tahan banget sama ngantuknya. Sesampainya di rumah, saya menyalakan TV, dan betapa kagetnya ketika saya melihat berita bahwa telah terjadi gempa bumi di Tasikmalaya sebesar 7,3 Skala Ritcher. Jarak Tasikmalaya - Bandung pun nggak jauh. Pantas saja, tadi warga di sekitar rumah saya masih belum berani masuk ke rumah ketika saya melewati mereka, tapi karena "ketidaktahuan" saya, dengan santainya saya masuk ke rumah.
Kalau dipikir-pikir agak bahaya juga sih dengan ketidakpekaan ini, bayangin ketika terjadi gempa bumi di saat saya tidur, dan orang-orang ramai berhamburan ke luar rumah, saya masih asyik terlelap dalam dunia mimpi. Astaghfirullah, semoga tidak terjadi lagi seperti ini :'(.
Sumber gambar : Liputan6 News
Serambi masjid di Banyumas yang roboh akibat gempa di Kebumen |
Jadi gini nih ceritanya. Suatu ketika, eh kok jadi ngedongeng, bukan, ini cerita waktu saya SMA. Masih inget kan kejadian gempa yang terjadi di Tasikmalaya tahun 2009 lalu? (baca beritanya disini). Kalau nggak salah inget, kejadian itu terjadi sekitar siang atau sore hari gitu. Saat kejadian terjadi, saya sedang berada di dalam angkutan umum. Karena mengantuk, saya pun ketiduran. Tetapi di tengah perjalanan, saya terbangun karena dikejutkan dengan riuh suara penumpang yang penasaran dengan apa yang terjadi di luar angkutan umum. Semua orang berada di luar rumah. Karena nggak tahu dan nggak ngerti dengan apa yang terjadi, saya memutuskan untuk melanjutkan tidur lagi karena nggak tahan banget sama ngantuknya. Sesampainya di rumah, saya menyalakan TV, dan betapa kagetnya ketika saya melihat berita bahwa telah terjadi gempa bumi di Tasikmalaya sebesar 7,3 Skala Ritcher. Jarak Tasikmalaya - Bandung pun nggak jauh. Pantas saja, tadi warga di sekitar rumah saya masih belum berani masuk ke rumah ketika saya melewati mereka, tapi karena "ketidaktahuan" saya, dengan santainya saya masuk ke rumah.
Kalau dipikir-pikir agak bahaya juga sih dengan ketidakpekaan ini, bayangin ketika terjadi gempa bumi di saat saya tidur, dan orang-orang ramai berhamburan ke luar rumah, saya masih asyik terlelap dalam dunia mimpi. Astaghfirullah, semoga tidak terjadi lagi seperti ini :'(.
Sumber gambar : Liputan6 News
Saya malah sempet ngira temen saya yang lagi loncat-loncat yang bikin gempa kemarin, ternyata gempa beneraaaan. Hehehe.
BalasHapusBahaya juga tuh kalo lagi tidur saking nyenyaknya jadi ngga sadar ada gempa. serem kalo pas lagi di rumah sendirian ngga ada yang membangunkan :))
salam kenal yaa baru pertama ke sini hehehe
iya, dan lagi gempa di kebumen cukup besar ya.
Hapusapalagi kejadian gempa di Tasikmalaya kemarin juga besar banget, sampe gedung sekolah temenku ada yang roboh, tapi kok saya nggak nyadar ya? LOL XD
iya, salam kenal juga yaa, makasih udah berkunjung :3