Bandung #7 : Mengenang Masa-masa SMA

Setelah sekian lama akhirnya saya bisa mengunjungi SMA saya lagi, SMA Negeri 14 Bandung. Udah tahu kan SMA N 14 Bandung dimana? Tahu kan, tahu? Awas kalau nggak tahu (maksa :p). Ya, kunjungan saya kali ini dalam rangka kumpul bareng dengan temen-temen saya yang dulu tergabung di klub Itazura sekaligus nostalgia masa SMA dulu. Sekarang sekolah saya sudah banyak berubah, terutama tentang bangunan yang baru, interior sekolah yang semakin tertata, pokoknya bagus banget deh. Apalagi sekarang kantin sekolah pindah ke lantai 2 di atas tempat parkir yang dulu adalah ruang kelas saya waktu kelas XI. Ruang kelas XI IPA 3 yang berubah menjadi ruang BK, Ruang XI IPA 4 menjadi ruang kesenian, dan laboratorium kimia dulu menjadi ... gudang (agak shock lihatnya tadi). Saya sampe pangling melihat sekolah saya ini, padahal baru 3,5 tahun meninggalkan sekolah yang letaknya di dalam komplek tentara ini.

Duh, rasanya jadi pengen nostalgia lagi masa-masa sekolah lewat tulisan ini. Saya membuatnya agar ketika saya lupa, saya akan melihat tulisan ini sebagai pengingat saya :).

Waktu pertama kali masuk SMA, belum pernah tahu SMAN 14 tuh dimana.
 

Bener banget, saya nggak pernah tahu dimana letak SMAN 14 berada. Waktu lulus SMP, saya hanya asal memilih sekolah yang sesuai dengan passing grade saya saat itu, hanya SMAN 20 Bandung yang jadi tujuan saya saat itu. Keinginan saya untuk bisa masuk SMAN 20 Bandung tidak kesampaian karena passing grade saya tidak mencukupi, sehingga saya harus turun ke pilihan kedua, SMAN 14 Bandung. Dimanakah SMA tujuan saya itu? Belum pernah saya melihat plang penunjuk lokasi SMA saya (atau nggak pernah merhatiin ya). Akhirnya saya diantar oleh ayah saya, masuk ke komplek perumahan tentara di daerah Katamso Bandung. Tak pernah terpikirkan oleh saya, apakah ada sekolah di komplek seperti ini? Ternyata benar, sebuah ada sebuah gedung yang berdiri dengan tegak di ujung jalan, dan tertulis disana, SMA Negeri 14 Bandung. "Jadi ini toh SMAN 14 itu," pikir saya saat itu. Tapi untunglah, sekarang ini orang sudah banyak yang tahu SMAN 14 dimana.

Ekskul pertama kali? Itazura Kurabu.
 

Setiap Masa Orientasi Siswa Baru (MOS) selalu ada yang namanya demo ekstrakulikuler. Dari semua ekskul yang ada, satu yang membuat saya tertarik. Karena saya menyukai dunia kejepangan, akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dengan sebuah ekskul yang bernama Itazura Kurabu. Sebuah ekskul yang banyak mengajarkan tentang budaya, bahasa, bahkan menggambar (manga) yang kaitannya dengan negeri Sakura itu. Tidak hanya itu, di Itazura juga kita dikenalkan dengan dunia cosplay, anime, dan masih banyak lagi. Bentar, kok saya jadi promosi gini. Oke, balik ke bahasan. Kenapa Itazura Kurabu? Ya karena disana banyak mengajarkan tentang kejepangan dan saya suka akan itu. Disana saya menemukan banyak teman dengan hobi dan minat yang sama, dan saya bersyukur masih bisa bersilaturahmi dengan mereka hari ini, walaupun hanya dengan teman satu angkatan.

Kakak Burung Bangau

Itu... sudahlah, saya malu menceritakannya :'3 (terus kenapa ditulis? -_______-).

Pertama kalinya dipulangkan karena telat.

Ini gara-gara kesalahan saya karena terlambat berangkat ke sekolah. Saat itu saya sedang menginap di rumah nenek saya, dan berangkat sekolah dari sana. Tahu sendiri kan, yang namanya daerah Antapani udah terkenal banget dengan macetnya. Mulai dari Jalan Purwakarta sampe Jalan Terusan Jakarta. Lewat dari jam 6 pagi, jalan raya akan dipadati dengan berbagai kendaraan yang akan menjalankan aktivitas setiap pagi. Saya baru berangkat dari rumah jam 6 lebih 10 menit, sedangkan gerbang sekolah ditutup jam 6.45, meskipun sebenarnya aktivitas sekolah dimulai jam 6.30. Tibalah saya di sekolah jam 7 pagi, dan saya sudah tahu kalau saya akan dipulangkan. Maka dari itu, ketika menghadapi guru piket saya sudah pasrah dan segera meminta surat keluar untuk dipulangkan. Pertama kalinya saya tidak mengikuti pelajaran di hari itu karena kecerobohan saya.

Takut dipriwit sama Pak Satpam sekolah.

Sejak SMP, saya sering datang ke sekolah mepet dengan waktu bel masuk, tidak jarang juga datang terlambat dan harus berurusan dengan guru piket untuk mendapatkan surat izin masuk. Bahkan pernah sekali saya harus dihukum scout jump oleh guru TIK karena keterlambatan saya. Dan itu pun terjadi saat saya SMA. Setiap hari saya harus berhadapan dengan peluit pak satpam sekolah yang memanggil siswa untuk segera masuk ke gedung sekolah karena jam pelajaran akan dimulai. Ketika peluit itu dibunyikan, semua siswa yang masih ada di jalan berlari mendekati sekolah. "Ayo Neng, cepetan masuk, udah bel," kata-kata beliau yang selalu saya ingat. Entah sudah berapa kali saya harus berhadapan dengan peluit panjang pak satpam itu :D.

Jam kosong, kantin... Nggak ada guru, kantin...

Waktu favorit saat saya SMA adalah waktu istirahat, waktu pulang sekolah, dan... jam kosong. Alangkah bahagianya kami sebagai siswa ketika jam pelajaran tidak ada guru alias jam kosong. Hal yang selalu saya lakukan ketika itu adalah pergi ke kantin, jajan, dan nongkrong di kantin. Jajanan favorit saya pangsit goreng, batagor, dan yoghurt. Kadang jika gurunya tiba-tiba datang, saya beli beberapa cemilan yang bisa dikantongi di saku dan dimakan diam-diam di kelas, hehe...

Sebenernya masih banyak yang mau saya ceritain, tapi dipending dulu aja deh, kalau semua diceritain ntar nggak akan kelar sehari. Ntar skripsinya nggak dikerjain, ntar nggak selesai deh, hahaha *curhat* :D.